Setiap orang pasti punya keinginan untuk memperingati hari kelahiran mereka dengan cara yang tidak biasa. Setahun yang lalu, saya bersama adik “kembar” saya rela kedinginan demi menyambut matahari terbit di hari ulang tahun kami di puncak pananjakan Gunung Bromo. Memang tidak ada kue dengan lilin yang menemani, hanya berkontemplasi mensyukuri nikmat yang telah Tuhan berikan (cerita lengkapnya ada disini). Awal tahun 2014, tiba-tiba saya punya keinginan untuk berbagi kebahagiaan dengan cara yang berbeda, menghadirkan senyuman di wajah adik-adik PAUD Komunitas Menara.
Yayasan Komunitas Menara adalah organisasi non profit yang didirikan Ahmad Fuadi dan istrinya Danya Dewanti. Kalau yang pernah baca buku Negeri 5 menara, Ranah 3 warna, dan Rantau 1 Muara, pasti mengenal dengan baik siapa Ahmad Fuadi. Cita-cita Komunitas Menara adalah membangun 1000 PAUD gratis di seluruh Indonesia dalam rangka mencerdaskan kehidupan generasi penerus bangsa dan membentuk karakter mereka menjadi manusia Indonesia yang berakhlak mulia. Salah satu PAUD Komunitas Menara terletak di Pondok Ranji yang mayoritas muridnya berasal dari keluarga yang tidak mampu.
Ide sederhana ini disambut baik oleh 2 orang teman yang ternyata punya keinginan yang sama. Kami tidak berulang tahun di tanggal yang sama, yang pertama berulang tahun tgl 20 Februari, berikutnya tanggal 10 Mei, dan yang paling terakhir tanggal 21 October. Awalnya, bulan juni dipilih sebagai hari bahagia, tapi karena salah seorang dari kami terpilih untuk menjadi pengajar muda yang di prakarsai Yayasan Indonesia Mengajar dan harus masuk karantina mulai pertengahan April, maka 5 April ditetapkan menjadi hari bahagia untuk kami dan adik-adik PAUD Komunitas Menara.
Tempat yang dipilih untuk bersenang-senang kali ini adalah Kuntum Nurseries di Bogor yang merupakan kawasan agrowisata terpadu yang peduli pada lingkungan dan pendidikan. Kuntum sengaja didesain sebagai tempat rekreasi yang edukatif di tengah kepungan pusat perbelanjaan di Jabodetabek. Setiap anak yang berkunjung kesini akan belajar mengenal hewan dan tanaman secara langsung. Mereka bisa punya kesempatan untuk memberi makan kambing, domba, sapi, kelinci, marmut, ikan, burung, dll. Mereka juga bisa belajar mengenal tumbuhan dan bercocok tanam.
Keceriaan sudah dimulai di pagi hari tanggal 5 April. Sejak pukul 6.30 pagi, mereka sudah berbaris rapi untuk bersiap-siap menuju Bogor yang akan ditempuh selama 1.5 jam perjalanan. Didalam bus, goodie bag berisi makanan, minuman, dan alat tulis siap dibagikan untuk menambah keceriaan dan semangat mereka.
Sesampainya di Kuntum, Ibu Kennita yang akan menjadi tour guide kami sudah menyambut dengan senyuman bahagia. Terus terang, baru kali ini kami punya tour guide seorang dosen dan punya gelar PhD (lucu, seru, jadi ingat mamah dedeh kalau melihat Ibu Kennita!)
Kegiatan pertama kami adalah memberi makan ikan. Setiap anak diberi makanan ikan dan diajari bagaimana memberi makan di kolam yang dipenuhi ikan mas.
27 murid PAUD tersebut kemudian diajak memberi makan kambing, domba, kelinci, sapi dan marmut!! Awalnya mereka takut tapi setelah diajari, semuanya jadi bersemangat! Selain itu, mereka juga berkesempatan untuk memberi makan ayam, burung, sampai bebek!
Setelah bermain sambil belajar, kami semua berkumpul di pendopo untuk acara diskusi santai. Anak-anak PAUD bersemangat sekali menceritakan apa yang telah mereka pelajari selama di Kuntum. Selain itu ada acara games, menyanyi dan menari bersama…pokoknya seru!
Akhirnya kami sampai di acara terakhir yang paling ditunggu-tunggu, menangkap ikan!! Tiada yang lebih membahagiakan saat melihat keceriaan mereka berlomba-lomba mengumpulkan ikan kedalam ember..it’s priceless 🙂
Setelah membersihkan diri, kami semua berkumpul di pendopo untuk makan siang yang telah disiapkan oleh pihak Kuntum Nurseries (makan siangnya enak). Sekitar jam 11.30, kami siap-siap untuk pulang ke pondok ranji, dan kejutan terakhir adalah setiap anak diberikan 2 ekor ikan untuk dibawa pulang (baca: dipelihara bukan untuk digoreng).
Keceriaan memperingati hari kelahiran kami memang tanpa kue tart dan lilin, tanpa tumpukan hadiah..tapi Tuhan telah memberikan hadiah yang mungkin akan kami kenang selamanya, yaitu kebahagiaan yang terlihat di wajah setiap adik-adik PAUD KM. Mengutip apa yang diajarkan Mas Fuadi melalui trilogi bukunya: Sebaik-baiknya manusia, adalah yang paling bermanfaat buat sesama.
Terima kasih Tuhan karena telah memberikan kesempatan ini pada kami..hati jadi penuh. Terima kasih kepada Mas Fuadi dan Mba Danya atas kebaikan hatinya. Terima kasih kepada para donatur yang turut berpartisipasi menghadirkan senyuman pada adik-adik PAUD KM. Tuhan balas
Persembahan dari Amelia Saputri – Mahatmi Ayuningtias – Suwanto