Waktu kecil saya punya cita-cita mau jadi astronot. Berawal dari ulang tahun saya yang ketiga, dimana saya diberi hadiah satu set ensiklopedi. Salah satu bukunya adalah tentang antariksa. Sejak saat itu tujuan hidup saya hanya satu, berpetualang dari galaksi satu ke galaksi yang lain. Seiring dengan bertambahnya umur, saya baru menyadari, betapa susahnya jadi Astronot. Di usia SD, saya mengubah cita-cita menjadi Insinyur, entah insinyur apa, yang pasti saya mau jadi insinyur. Saat kuliah di jurusan teknik sesuai dengan cita-cita saya, tiba-tiba saya ingin menjadi researcher. Alasannya cuma satu, saya suka baca buku, suka menghabiskan waktu di perpustakaan hanya dengan membaca literatur. Saya berjanji kepada diri sendiri untuk terus sekolah sampai otak saya tidak mampu lagi.
Tahun 2008, hidup saya berubah. Cita-cita untuk terus sekolah harus ditunda. Bahkan semangat untuk hidup saja sudah rendah. Adalah Ibu saya yang berperan besar dalam mengubah hidup saya. Beliau selalu bilang kalau pemberian Tuhan, apapun itu, tidak ada yang sia-sia. Kalimat yang sederhana tapi mampu membuat saya tersadar. Tuhan pasti punya maksud memberikan saya kehidupan hingga detik ini.
Suatu hari saya menonton film The Bucket List, yang dibintangi oleh Jack Nicholson dan Morgan Freeman. Dua orang asing yang menjadi sahabat karena berada dalam satu kamar di suatu rumah sakit saat mereka menjalani perawatan kanker. Hidup mereka divonis kurang dari setahun. Ada kutipan bagus yang diucapkan oleh Morgan Freeman dalam film ini:
“The ancient Egypt had a beautiful belief about death. When their souls got to the entrance to heaven, the guards asked two questions. Their answers determined whether they were able to enter or not: Have you found joy in your life? and Has your life brought joy to the others? ”
Joy. Happiness. Kebahagiaan. Bisa berupa sesuatu yang sederhana tapi memberikan efek luar biasa. Definisi bahagia setiap orang berbeda-beda. Ada yang harus mempunyai berpuluh-puluh apartemen. Ada yang sudah bahagia hanya dengan duduk melihat pelangi di sore hari sehabis turun hujan.
Kebahagiaan versi saya adalah ingin menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain karena sebaik-baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain dan ingin melihat dunia. Khusus untuk yang kedua, bagi saya, to travel is to live. Karena bagi saya, it’s not about the destination, it’s the journey. Terlebih lagi setelah Tuhan memberikan anugerah terbesar yang pernah saya terima sepanjang hidup. Saya mencoba membuat daftar impian berisi keinginan yang mendefinisikan kebahagiaan seutuhnya buat saya.
Daftar ini saya tulis tahun 2008 dan Alhamdulillah sebagian sudah terwujud.
Amelia’s bucket list:
1. Menunaikan ibadah haji
2. Sholat di Masjidil Haram & Masjid Nabawi
3. Sholat di Masjidil Aqsa
4. Ikut ekspedisi Antartica
5. Melihat matahari terbit di Machu Picchu, Peru
6. Trekking di Torres del Paine, Chile
7. Melihat Aurora Borealis
8. Eksplor New Zealand (North dan South Island)
9. Road trip Iceland
10. Naik balon udara di Capadoccia
11. Menginjakkan kaki di Greenland
12. Diving di Indonesia
13. Naik kereta Trans Siberia
14. Mengunjungi Saint Petersburg dan Museum The Hermitage
15. Berenang bersama Stingless Jellyfish
16. Safari di Afrika
17. Camping di gurun
18. Melihat puncak Everest
19. Melihat matahari terbit di Bromo
20. Foto di kilometer 0 Indonesia
21. Main ski
22. Eksplor Galapagos
23. Menjelajah Salar de Uyuni Bolivia
24. Traveling ke semua provinsi di Indonesia –> hampir!!!!
25. Stars observation di Atacama Dessert
26. Great wall of China
27. Nonton Juventus di Torino
28. Piknik saat Musim Sakura
29. Autumn in Canada
30. Giza Pyramid
31. Ketemu komodo
32. Eksplor Socotra
33. Menginjakkan kaki di puncak Rinjani
34. Keliling Afrika Selatan
35. Menyusuri peradaban Islam di Eropa
Agama saya mengajarkan kalau hidup, mati, rezeki, jodoh itu sudah diatur Tuhan. Manusia hanya bisa berencana tapi Tuhan juga yang menentukan. Tapi saya selalu percaya, Tuhan itu Maha Baik, dengan caranya yang misterius, Ia selalu memberikan jalan untuk mewujudkan bucket list saya, mimpi-mimpi saya.
One thought on “Amelia’s Bucket List”